BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Islam adalah agama yang pada saat
ini sudah menyebar ke seluruh benua dan Negara yang ada dipermukaan dunia ini.
Karena memang didalam ajaran islam itu sendiri menuntut kepada orang yang
memeluk agama islam untuk menyebarkannya kepada umat-umat yang lainnya yang
belum kenal islam, di dalam islam pun ajaranya mudah dimengerti sesuai rasional
dan juga banyak bukti-bukti alam bahwa agama islam adalah agama yang benar.
Maka orang islam yang berakhlak baik memudahkan dalam penyebaranya agar
penduduk sekitar yang non islam mau menerima , mengikuti, dan masuk agama
islam.
Salah satu fakta tentang orang yang
paling berpenggaruh diseluruh dunia nomor satu adalah nabi kita rosulullah
Muhammad saw. Beliau menyebarkan islam sendirian dimekkah yang saat itu
penduduknya jahiliyah dan kemudian berubah menjadi masyarakat yang berakhlak
baik dengan memeluk agama islam yang dibawa oleh nabi. Dari sinilah sejarah
penyebaran islam semakin luas ke seluruh dunia hingga sampai ke Indonesia, lalu
ke jawa timur, menyebar ke lamongan dan sampai ke desa paciran ini.
Seiring berjalanya waktu dari
penyebaran islam dimekkah sampai kepenjuru dunia, maka para pakar sejarah
melakukan penelitian dan menceritakan dalam buku seperti apa perjalanan penyebaran
islam itu hingga bisa mencapai kesetiap Negara,
Sebenarnya para ahli sejarah yang telah menggungkapkan seperti apa perjalanan penyebaran islam ada yang berbeda-beda pendapat, dari masalah penepatan tahun persisnya waktu kejadian tersebut, tapi pada dasarnya semua saling melengkapi. Karena seiring dengan berkembangya teknologi dizaman sekarang buku-buku tentang sejarah di refisi dari kekurangan-kekurangannya, sehingga menjadi semakin lengkap dan benar.
Sebenarnya para ahli sejarah yang telah menggungkapkan seperti apa perjalanan penyebaran islam ada yang berbeda-beda pendapat, dari masalah penepatan tahun persisnya waktu kejadian tersebut, tapi pada dasarnya semua saling melengkapi. Karena seiring dengan berkembangya teknologi dizaman sekarang buku-buku tentang sejarah di refisi dari kekurangan-kekurangannya, sehingga menjadi semakin lengkap dan benar.
B. Perumusan
Masalah
Tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk
mengetahui teori-teori masuknya islam di Asia
2. Mengetahui
cara kedatangan dan berkembangnya islam di Asia
3. Dan untuk
mengetahui pengaruh islam di Asia
C. Manfaat
Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu untuk
memberikan pengetahuan kepada para pembaca terutama tentang proses masuknya
islam di Asia.
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
A. Teori Masuknya Islam ke Asia
Ada beberapa
teori tentang masuknya Islam ke kawasan Asia, seperti Teori kedatangan Islam ke Asia dari Arab, cina dan india.
1.
Teori kedatangan Islam ke Asia dari Arab.
Dikemukakan oleh John Crawford. Menurutnya Islam
datang dari Arab melalui pedagang.
Buktinya catatan China mengatakan orang Arab dan Persia telah mempunyai
pusat perniagaan di Canton sejak tahun 300 M. Pedagang Arab yang ke China singgah
di pelabuhan Asia tepatnya di Selat Malaka karena posisinya yang strategis,
dalam jalur perdagangan. Kemudian Pedagang Arab ini tinggal beberapa bulan di Asia
dan ada yang menetap serta membina perkampungan Arab. Perkampungan ini juga
menjadi tempat untuk berdagang. Ada juga pedagang Arab yang Menikah dengan
wanita tempatan dan menyebarkan Islam. Karena sebagian besar pedagang
menggunakan jalur laut sebagai sarana transportasi maka pada Masa menunggu
angin muson/musim digunakan oleh pedagang Arab untuk mengembangkan Islam.
Adapun
beberapa bukti dari teori ini yaitu :
a.
Kampung Arab di
Sumatera Utara yaitu di Ta Shih.
b.
Persamaan penulisan dan kesusasteraan Asia dan Arab.
c.
Budaya dan musik pengaruh dari arab seperti dabus dan
tarian
Zapin.
d.
Karya-karya yang
menceritakan pengislaman raja tempatan oleh syeikh dari Tanah Arab
contohnya hikayat Raja-raja samudra Pasai mengatakan Raja Malik diislamkan oleh
ahli sufi dari Arab yaitu Syeikh Ismail.
2.
Teori
kedatangan Islam ke Asia dari Cina.
Dikemukakan oleh E.G Eredia dan S.Q. Fatimi. Menurut
Eredia, Canton pernah menjadi pusat Perdagangan bagi para pedagang Arab hingga
pedagang Cina memeluk Islam. Pedagang China Islam ini kemudiannya berdagang di Asia
disamping menyebarkan Islam. Sedangkan menurut Fatimi, pedagang Cina Canton
pernah berpindah beramai-ramai ke Asia.
Adapun Bukti
kedatangan Islam dari China ini yaitu :
a.
Pada Batu Bersurat Terengganu, batu nisan yang
mempunyai ayat al-Quran di Pekan, Pahang.
b.
Wujud persamaan antara seni Bangunan Cina dengan seni
Bangunan masjid di Kelantan, Melaka dan Jawa
yaitu seperti bumbung pagoda, ciri khas atap genteng dari China.
3.
Teori
kedatangan Islam ke Asia dari India/Gujarat.
Dikemukakan oleh S.Hurgronje, Menurutnya
Islam datang dari Gujarat/India dan pantai Koromandel di semenanjung India.
Hubungan dagang Asia dengan India telah terwujud sejak lama, hal ini memberikan
peluang bagi pedagang Islam India untuk
menyebarkan Islam.
Adapun beberapa bukti dari teori ini
yaitu :
a.
Terdapat batu marmar pada batu nisan mempunyai cirri
buatan India, contohnya di batu nisan
Raja Malik Pasai.
b.
Unsur budaya India amat banyak kita jumpai di
Negara-negara Asia.
Sedangkan di Indonesia sendiri
terdapat beberapa Teori tentang masuknya islam di Indonesia, yaitu :
1. Teori Gujarat
Teori ini merupakan teori tertua
yang menjelaskan tentang masuknya Islam di Nusantara. Dinamakan Teori Gujarat,
karena bertolak dari pandangannya yang mengatakan bahwa Islam masuk ke
Nusantara berasal dari Gujarat, pada abad ke-13 M, dan pelakunya adalah
pedagang India Muslim.
Bukti-bukti dari teori ini yaitu :
a.
bukti batu nisan Sultan pertama Kerajaan Samudera
Pasai, yakni Malik al-Shaleh yang wafat pada 1297. relif nisan tersebut
bersifat Hinduistis yang mempunyai kesamaan dengan nisan yang terdapat di
Gujarat.
b.
adanya kenyataan bahwa agama Islam disebarkan melalui
jalan dagang antara Indonesia-Cambai (Gujarat)-Timur Tengah-Eropa.
2. Teori Makkah
Teori ini dicetuskan oleh Hamka, Ia
lebih menguatkan teorinya dengan mendasarkan pandangannya pada peranan bangsa
Arab sebagai pembawa agama Islam ke Indonesia, kemudian diikuti oleh orang
Persia dan Gujarat. Gujarat dinyatakan sebagai tempat singgah semata, dan
Makkah sebagai pusat, atau Mesir sebagai tempat pengambilan ajaran Islam.
Hamka menolak pendapat yang mengatakan bahwa Islam
baru masuk pada abad 13, karena kenyataanya di Nusantara pada abad itu telah
berdiri suatu kekuatan politik Islam, maka sudah tentu Islam masuk jauh
sebelumnya yakni abad ke-7 Masehi atau pada abad pertama Hijriyah. Pada
674 M telah terdapat perkampungan perdagangan Arab Islam di Pantai Barat
Sumatera, bersumber dari berita Cina. kemudian berita Cina ini ditulis kembali
oleh T.W. Arnold (1896), J.C. van Leur (1955) dan Hamka (1958). Timbulnya
perkampungan perdagangan Arab Islam ini karena ditunjang oleh kekuatan laut
Arab.
Dari keterangan tentang peranan
bangsa Arab dalam dunia perniagaan seperti di atas, kemudian dikuatkan dengan
kenyataan sejarah adanya perkampungan Arab Islam di pantai barat Sumatera di
abad ke-7, maka terbukalah kemungkinan peranan bangsa Arab dalam memasukkan
Islam ke Nusantara.
3. Teori
Persia
Pencetus teori ini adalah P.A.
Hoesein Djajadiningrat. Teori ini berpendapat bahwa agama Islam yang masuk ke
Nusantara berasal dari Persia, singgah ke Gujarat, sedangkan waktunya
sekitar abad ke-13. Teori ini lebih menitikberatkan tinjauannya kepada
kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat Islam Indonesia yang dirasakan
memiliki persamaan dengan Persia (Morgan, 1963:139-140). Di antaranya adalah:
a.
Peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai hari
peringayan Syi'ah atas syahidnya Husein.
b.
Adanya kesamaan ajaran antara Syaikh Siti Jenar dengan
ajaran Sufi Iran al-Hallaj, sekalipun al-Hallaj telah meninggal pada 310H /
922M, tetapi ajarannya berkembang terus dalam bentuk puisi, sehingga
memungkinkan Syeikh Siti Jenar yang hidup pada abad ke-16 dapat mempelajarinya.
Dari uraian tentang tiga teori masuknya Islam ke
Indonesia di atas, dapat dilihat beberapa perbedaan dan kesamaannya:
· Teori
Gujarat dan Persia mempunyai persamaan pandangan mengenai masuknya agama Islam
ke Nusantara berasal dari Gujarat. Perbedaannya terletak pada teori
Gujarat yang melihat ajaran Islam di Indonesia mempunyai kesamaan ajaran dengan
mistik di India. Sedangkan teori Persia memandang adanya kesamaan dengan ajaran
Sufi di Persia. Gujarat dipandangnya sebagai daerah yang dipengaruhi oleh
Persia, dan menjadi tempat singgah ajaran Syi'ah ke Indonesia.
· Dalam hal
Gujarat sebagai tempat singgah, teori Persia mempunyai persamaan dengan teori
Makkah, tetapi yang membedakannya adalah teori Makkah memandang Gujarat sebagai
tempat singgah perjalanan perjalanan laut antara Indonesia dengan Timur Tengah,
sedangkan ajaran Islam diambilnya dari Makkah atau dari Mesir.
· Teori
Gujarat dan Persia keduanya tidak memandang peranan bangsa Arab dalam
perdagangan. Dalam hal ini keduanya lebih memandang pada peranan orang
India Muslim. keduanya meyakini Islam masuk di Nusantara pada abad ke-13.
Sebaliknya teori Makkah lebih meyakini Islam masuk di Nusantara pada abad ke-7,
karena abad ke-13 dianggap sebagai saat-saat perkembangan Islam di Nusantara.
· Dalam
melihat sumber negara yang mempengaruhi Islam di Nusantara, teori Makkah lebih
berpendirian pada Makkah dan Mesir dengan mendasarkan tinjauannya pada besarnya
pengaruh madzhab Syafi'i di Indonesia. Sedangkan teori Persia, meskipun
mengakui pengaruh madzhab Syafi'i di Indonesia tetapi, bagi teori ini, hal itu
merupakan pengaruh madzhab Syafi'i yang berkembang di Malabar, oleh karena itu
teori ini lebih menunjuk India sebagai negara asal Islam Indonesia.
Walaupun dari analisa perbandingan di atas ketiga
teori tersebut lebih menampakkan tajamnya perbedaan dari pada persamaan, namun
ada titik temu yang bisa disimpulkan yakni, bahwa :
1. Islam masuk
dan berkembang melalui jalan damai (infiltrasi kultural),
2. Islam tidak
mengenal adanya misi sebagaimana yang dijalankan oleh kalangan Kristen dan
Katolik.
B.
Cara-cara
Datang dan Berkembangnya Islam di Asia
Menurut Uka Tjandrasasmita,
saluran-saluran islamisasi yang berkembang ada beberapa yaitu:
1. Perdagangan
pada taraf permulaan saluran
islamisasi adalah perdagangan. Kesibukan lalu-lintas perdagangan pada abad ke-7
sampai ke-16 M membuat pedagang-pedagang muslim berdatangan dari berbagai
negeri. Islamisasi melalui perdagangan ini sangat menguntungkan karena para
raja dan bangsawan turut serta dalam kegiatan perdagangan. Para pedagang muslim
banyak yang bermukim di pesisir pulau Jawa, mereka berhasil mendirikan masjid,
sehingga jumlah mereka menjadi banyak.
2. Perkawinan
Jalur perkawinan ini lebih
menguntungkan apabila terjadi antara saudagar muslim dengan anak bangsawan atau
anak raja karena mereka kemudian turut mempercepat proses islamisasi.
3. Tasawuf
Tasawuf dan tariqad, bersamaan
dengan para pedagang ke Indonesia datang pula ulama, da’i dan sufi pengembara
dan diangkat menjadi penasehat/ pejabat di kerajaan dan kemudian kemudian para
sufi menyebarkan Islam dengan cara membentuk kader mubaliq dam melalui
karya-karya tulis
4. Pendidikan
Para pedagang muslim menguasai
kekuatan perekonomian dan dijadikan pusat pengembangan pendidikan dan
penyebaran Islam
5. kesenian
Penyebaran Islam dikembangkan dengan
melalui seni seperti seni arsitektur dan seni kaligrafi dan berbagai seni lain
yang bercorak Islam.
6. Politik
Di Maluku dan Sulawesi selatan,
kebanyakan rakyat masuk Islam setelah rajanya memeluk Islam terlebih dahulu.
Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerah ini.
Kemenangan kerajaan Islam secara politik banyak menarik penduduk masuk Islam.
C.
Tahap-tahap
Perkembangan Islam
1. Kehadiran para pedagang Muslim (7 - 12 M)
Fase ini diyakini sebagai fase
permulaan dari proses sosialisasi Islam di kawasan Asia, yang dimulai dengan
kontak sosial budaya antara pendatang Muslim dengan penduduk setempat.
Pada fase pertama ini, tidak ditemukan data mengenai
masuknya penduduk asli ke dalam Islam. Bukti yang cukup jelas mengenai hal ini
baru diperoleh jauh kemudian, yakni pada permulaan abad ke-13 M / 7 H. Sangat
mungkin dalam kurun abad ke 1 sampai 4 H terdapat hubungan perkawinan antara
pedagang Muslim dengan penduduk setempat, hingga menjadikan mereka beralih
menjadi Muslim. Tetapi ini baru pada tahap dugaan.
Walaupun di Leran - Gresik, terdapat sebuah batu nisan
bertuliskan Fatimah binti Maimun yang wafat pada tahun 475 H / 1082
M. Namun dari bentuknya, nisan itu menunjukkan pola gaya hias makam dari
abad ke-16 M seperti yang ditemukan di Campa, yakni berisi tulisan yang berupa
do'a-do'a kepada Allah.
2. Terbentuknya kerajaan Islam
(13-16M)
Pada fase kedua ini, Islam semakin
tersosialisasi dalam masyarakat Nusantara dengan mulai terbentuknya pusat
kekuasaan Islam. Pada akhir abad ke-13 kerajaan Samudera Pasai sebagai kerajaan Islam pertama di Indonesia
merebut jalur perdagangan di Selat Malaka yang sebelumnya dikuasai oleh
kerajaan Sriwijaya. Hal ini terus berlanjut hingga pada permulaan abad ke-14
berdiri kerajaan Malaka di Semenanjung Malaysia.
Sultan Mansyur Syah (w. 1477 M)
adalah sultan keenam Kerajaan Malaka yang membuat Islam sangat berkembang di
Pesisir timur Sumatera dan Semenanjung Malaka. Di bagian lain, di Jawa saat itu
sudah memperlihatkan bukti kuatnya peranan kelompok Masyarakat Muslim, terutama
di pesisir utara.
3. Pelembagaan Islam
Pada fase ini sosialisasi Islam
semakin tak terbendung lagi masuk ke pusat-pusat kekuasaan, merembes terus
sampai hampir ke seluruh wilayah. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari peranan
para penyebar dan pengajar Islam. Mereka menduduki berbagai jabatan dalam
struktur birokrasi kerajaan, dan banyak diantara mereka menikah dengan penduduk
pribumi. Dengan kata lain, Islam dikukuhkan di pusat-pusat kekuasaan di
Nusantara melalui jalur perdagangan, perkawinan dengan elit birokrasi dan
ekonomi, di samping dengan sosialisasi langsung pada masyarakat bawah. Pengaruh
islamisasi yang pada awalnya hanya berpusat di satu tempat telah jauh meluas ke wilayah-wilayah lain di Asia.
Islam Begitu
cepat berkembang dan dapat diterima dengan baik di masyarakat karena Dalam
Penyebaran dan perkembangannya, dengan jalan damai. tidak pernah ada ekspedisi
militer ataupun kekerasan untuk islamisasi ini.
D.
Pengaruh
Islam di Asia
Islam begitu berpengaruh di kawasan Asia,
adapun beberapa pengaruh islam adalah sebagai berikut :
1. Sistem Pemerintahan
·
Wujudnya
institusi kesultanan Islam di beberapa Negara.
·
Ulama
menjadi penasehat bagi Raja/sultan
·
Islam
sebagai agama resmi dan mayoritas.
·
Undang-undang
berlandaskan hukum islam
·
Wujudnya
semangat jihad
2. Sistem Pendidikan
·
Pendidikan
islam disampaikan kepada semua lapisan masyarakat
· Sekolah,
pesantren, madrasah, dan Mesjid sebagai institusi pendidikan dan Basis Islam
3. Cara hidup
·
Penggunaan
Pakaian yang menutup aurat
·
Mengamalkan
konseppersaudaraan sesama Islam
·
Persamaan
taraf sesamamanusia
·
Sifat
tolong-menolong, hormat menghormati, dan amalan bergotong-royong
4. Bahasa dan Kesusastraan
·
Bentuk
tulisan arab melayu
·
Banyak
istilah Arab digunakan dalam bahasa Melayu
·
Hasil
kesusasteraan Melayu terpengaruh dengan gaya dan tatabahasa Arab
·
Bentuk
sastera Melayu dipengaruhi, bentuk sastera Islam
5. Kesenian
· Seni pada
batu nisan dan ukiran kayu
· Seni
bangunan Islam mempengaruhi bentuk masjid, kubah, mimbar, mihrab dan menara
azan.
6. Ekonomi
·
Terbentuknya
Institusi ekonomi Islam seperti baitulmal
·
Amalan zakat
dan sedekah
·
Amalan riba,
penindasan dan penipuan dilarang dalam perdagangan
Sedangakan
di Indonesia sendiri Ketika Islam datang, sebenarnya kepulauan
nusantara (Indonesia) sudah mempunyai peradaban yang bersumber kebudayaan asli
pengaruh dari peradaban hindu-budha di India. Meskipun demikian Islam cepat
menyebar. Hal ini disebbkan Islam yang dibawa oleh kaum pedagang maupun para
Da’i dan ulama masa awal, mereka semua menyiarkan suatu rangkaian ajaran dan
cara serta gaya gaya hidup yang secara kuantitatif lebih maju dari peradaban
yang ada. Bukti-bukti Perkembangan peradaban dan keagamaan di Indonesia adalah
:
a.
Sebelum Kemerdekaan
Sebelum Indonesia merdeka Islam telah
berkembang dan mempunyai peradaban yang mencerminkan kemuliaan agama Islam,
diantaranya adalah:
1. adanya birokrasi keagamaan, dimana kedudukan ulama sebagai penasehat raja,
terutama dalam bidang keagamaan terdapat di kerajaan-kerajaan Islam
2. ulama dan ilmu-ilmu keagamaan, Penyebaran dan
pertumbuhan kebudayaan Islam di Indonesia terletak di pundak para ulama. Ada
dua cara yang dilakukan para ulama dalam pengembangan ilmu-ilmu keagamaan,
yaitu: membentuk kader-kader ulama dan menyebarkan karya-karya ke berbagai
tempat yang jauh
3. adanya arsitek bangunan yang menghasilkan seni-seni bangunan yang bercorak
Islam seperti masjid, ukiran, candi dan sebagainya.
b.
Setelah Kemerdekaan
1. berdirinya departemen agama
2. berdirinya lembaga-lembaga pendidikan
3. adanya hukum Islam
4. terlaksananya haji
5. berdirinya majelis ulama Indonesia (MUI)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Islam masuk dan
berkembang dengan jalan damai, Beberapa teori masuk tentang masuknya islam di Asia
:
·
Teori islam datang ke Asia melalui arab
·
Teori islam datang ke Asia melalui cina
·
Teori islam datang ke Asia melalui india/gujarat
Saluran-saluran islamisasi yang berkembang
yaitu:
·
saluran perdagangan
·
saluran perkawinan
·
saluran tasawuf
·
saluran pendidikan
·
saluran kesenian
·
saluran politik
Kedatangan islam
membawa pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan social, ekonomi maupun
politik di kawasan Asia.
B.
Saran
Dalam penulisan
makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan,
baik dari segi isi maupun cara penulisannya. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis sangat berharap ada kritikan dan saran yang sifatnya
untuk membangun. Terakhir penulis berharap, semoga makalah ini dapat bermanfaat
baik bagi penulis begitu juga pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
1. Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
2.
A. Hasjmi
(ed), Sejarah Masuk dan Berkembangnya
Islam di Indonesia, P.T. Al-Maarif, Jakarta, 1981, p.375.
Comments
Post a Comment