MAKALAH
“Proses Terjadinya Manusia Berdasarkan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi”
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah “IAD, IBD dan ISD”
Oleh :
Mugni Sulaeman
1213.02.027
Dosen :
Drs. Margiono, M.Pd
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BINAMADANI
TANGERANG
2012
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan
puji syukur atas kehadirat Allah SWT.
yang telah memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah “Proses Terjadinya Manusia Berdasarkan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi” ini.
Tak lupa shalawat serta salam semoga
tetap tercurah pada Nabi akhir zaman Muhammad SAW, kepada para Sahabatnya,
keluarga, serta sampai kepada kita selaku umatnya. Amin.
Makalah berjudul “Proses Terjadinya Manusia Berdasarkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi” ini kami
buat untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan dosen mata kuliah IAD, IBD
dan ISD. Dan semoga selain memenuhi tugas tersebut, makalah ini dapat
bermanfaat bagi khalayak pembaca pada umumnya dan kami khususnya.
Kritik dan saran sangat kami
harapkan dalam upaya perbaikan kami dalam
membuat makalah. Karena sangat kami sadari pembuata
makalah ini sarat akan
kekurangan.
Tangerang, Oktober 2012
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i
DAFTAR ISI
................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
............................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah
....................................................................... 1
1.3. Manfaat Penulisan
.......................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pembentukan Sel Kelamin Jantan dan Betina
............................... 2
2.2. Fertilisasi (Pembuahan)
................................................................. 4
2.3.Proses Kehamilan dan Perkembangan Janin Dalam Kandungan ... 4
2.4.Pengeluaran
Bayi
............................................................................ 7
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 9
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Untuk
melanjutkan keturunan, maka hewan atau ternak melakukan banyak cara, ada yang
mengandung kemudian melahirkan, ada juga yang bertelur kemudian mengerami
telurnya hingga telurnya dapat menetas menjadi individu baru. Pada manusia,
mengandung atau hamil kemudian terjadi proses melahirkan sehingga terbentuk
individu baru. Semua itu dilakukan untuk melestarikan keturunannya agar tidak
terjadi kepunahan spesies yang bersangkutan.
Proses
melanjutkan keturunan merupakan suatu proses yang panjang. Melibatkan banyak
variabel. Hewan hanya dapat hamil atau bertelur jika sudah berada pada fase
dewasa. Setelah berada pada fase ini, hewan yang dewasa dan matang secara
seksual harus mencari jantan atau betinanya untuk melakukan perkawinan.
Perkawinan antara jantan dan betina biasanya juga terjadi pada musim-musim
tertentu. Musim ini sering disebut sebagai musim kawin.
Perkawinan
sebenarnya selalu melibatkan jantan dan betina. Pada saat itu, terjadi
penyatuan materi genetik setengah dari individu jantan dan setengah dari
individu betina untuk menghasilkan keturunan (anak). Setelah terjadi, terjadi
perkawinan maka proses itu dilanjutkan dengan masa kehamilan pada mamalia.
Lamanya proses ini tergantung dari jenis spesies, pada manusia proses ini
berlangsung kurang lebih 9 bulan.
1.2.
Perumusan Masalah
Tujuan dari makalah ini adalah :
1.
Untuk
mengetahui pembentukan sel kelamin jantan dan betina
2.
Mengetahui
proses fertilisasi (pembuahan)
3.
Mengetahui
proses kehamilan dan perkembangan janin dalam kandungan
4.
Dan
mengetahui proses pengeluaran bayi
1.3.
Manfaat Penulisan
Manfaat
dari penulisan makalah ini yaitu untuk memberikan pengetahuan tentang
proses-proses terjadinya manusia berdasarkan ilmu pengetahuan kepada para
pembaca umumnya, dan semoga makalah ini dapat menambah ilmu pengetahuan yang
telah kita miliki khususnya tentang penciptaan manusia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pembentukan Sel Kelamin Jantan dan Betina
Spermatogenesis
Peralihan
dari bakal sel kelamin yang aktif membelah ke sperma yang masak serta
menyangkut berbagai macam perubahan struktur yang berlangsung secara
berurutan.Spermatogenesis berlangsung pada tubulus seminiferus dan diatur oleh
hormone gonadtotropin dan testosterone (Wildan yatim, 1990).
Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga
tahap yaitu :
1.Spermatocytogenesis
Merupakan spermatogonia yang
mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi spermatosit primer.
Spermatogonia merupakan struktur primitif dan dapat melakukan reproduksi
(membelah) dengan cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-sel
sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer.Spermatosit primer mengandung
kromosom diploid (2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu spermatosit
akan menghasilkan dua sel anak, yaitu spermatosit sekunder.
2. Tahapan Meiois
Spermatosit I (primer)
menjauh dari lamina basalis, sitoplasma makin banyak dan segera mengalami
meiosis I yang kemudian diikuti dengan meiosis II.
Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata
tidak membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi masih berhubungan sesame
lewat suatu jembatan (Interceluler bridge).Dibandingkan dengan spermatosit I,
spermatosit II memiliki inti yang gelap.
3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi
spermatid menjadi spermatozoa yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase
tutup, fase akrosom dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa
masak. Dua spermatozoa akan membawa kromosom penentu jenis kelamin wanita “X”.
Apabila salah satu dari spermatozoa ini bersatu dengan ovum, maka pola sel
somatik manusia yang 23 pasang kromosom itu akan dipertahankan. Spermatozoa
masak terdiri dari :
a)
Kepala (caput),
tidak hanya mengandung inti (nukleus) dengan kromosom dan bahan genetiknya,
tetapi juga ditutup oleh akrosom yang mengandung enzim hialuronidase yang
mempermudah fertilisasi ovum.
b)
Leher (servix),
menghubungkan kepala dengan badan.
c)
Badan (corpus),
bertanggungjawab untuk memproduksi tenaga yang dibutuhkan untuk motilitas.
d)
Ekor (cauda),
berfungsi untuk mendorong spermatozoa masak ke dalam vas defern dan ductus
ejakulotorius.
Oogenesis
·
Sel-Sel Kelamin Primordial
Sel-sel kelamin primordial
mula-mula terlihat di dalam ektoderm embrional dari saccus vitellinus, dan
mengadakan migrasi ke epitelium germinativum kira-kira pada minggu ke 6
kehidupan intrauteri.Masing-masing sel kelamin primordial (oogonium)
dikelilingi oleh sel-sel pregranulosa yang melindungi dan memberi nutrien
oogonium dan secara bersama-sama membentuk folikel primordial.
·
Folikel Primordial
Folikel primordial mengadakan migrasi ke stroma
cortex ovarium dan folikel ini dihasilkan sebanyak 200.000.Sejumlah folikel
primordial berupaya berkembang selama kehidupan intrauteri dan selama masa
kanak-kanak, tetapi tidak satupun mencapai pemasakan. Pada waktu
pubertas satu folikel dapat menyelesaikan proses pemasakan dan disebut folikel
de Graaf dimana didalamnya terdapat sel kelamin yang disebut oosit primer.
·
Oosit Primer
Inti (nukleus) oosit primer
mengandung 23 pasang kromosom (2n).Satu pasang kromosom merupakan kromosom yang
menentukan jenis kelamin, dan disebut kromosom XX. Kromosom-kromosom yang lain
disebut autosom. Satu kromosom terdiri dari dua kromatin.Kromatin membawa
gen-gen yang disebut DNA.
·
Pembelahan Meiosis Pertama
Meiosis terjadi di dalam
ovarium ketika folikel de Graaf mengalami pemasakan dan selesai sebelum terjadi
ovulasi. Inti oosit atau ovum membelah sehingga kromosom terpisah dan terbentuk
dua set yang masing-masing mengandung 23 kromosom. Satu set tetap lebih besar
dibanding yang lain karena mengandung seluruh sitoplasma, sel ini disebut oosit
sekunder. Sel yang lebih kecil disebut badan polar pertama. Kadang-kadang badan
polar primer ini dapat membelah diri dan secara normal akan mengalami
degenerasi.
Pembelahan
meiosis pertama ini menyebabkan adanya kromosom haploid pada oosit sekunder dan
badan polar primer, juga terjadi pertukaran kromatid dan bahan genetiknya.
Setiap kromosom masih membawa satu kromatid tanpa pertukaran, tetapi satu
kromatid yang lain mengalami pertukaran dengan salah satu kromatid pada
kromosom yang lain (pasangannya). Dengan demikian kedua sel tersebut mengandung
jumlah kromosom yang sama, tetapi dengan bahan genetik yang polanya berbeda.
·
Oosit Sekunder
Pembelahan meiosis kedua
biasanya terjadi hanya apabila kepala spermatozoa menembus zona pellucida oosit
(ovum).Oosit sekunder membelah membentuk ovum masak dan satu badan polar lagi,
sehingga terbentuk dua atau tiga badan polar dan satu ovum matur, semua
mengandung bahan genetik yang berbeda.Ketiga badan polar tersebut secara normal
mengalami degenerasi.Ovum yang masak yang telah mengalami fertilisasi mulai
mengalami perkembangan embrional.
2.2.Fertilisasi (Pembuahan)
Menurut Sri Sudarwati (1990)
fertilisasi merupakan proses peleburan dua macam gamet sehingga terbentuk suatu
individu baru dengan sifat genetic yang berasal dari kedua parentalnya.
Sedangkan menurut Wildan Yatim (1990) fertilisasi merupakan masuknya
spermatozoa kedalam ovum.Setelah spermatozoa masuk, ovum dapat tumbuh menjadi
individu baru.
Spermatozoa yang mengelilingi ovum akan menghasilkan
enzim hialuronidase, yaitu enzim yang memecah protoplasma pelindung ovum agar
dapat menembus ovum dengan sedikit lebih mudah. Enzim tersebut merusak korona
radiata dan memudahkan penembusan zona pellucida hanya untuk satu sperma
saja.Badan dan ekor sperma terpisah dari kepala segera setelah masuk ke dalam
ovum.Segera setelah kedua sel bersatu, kumparan kutub kedua dalam inti
(nukleus) ovum mengalami pembelahan meiosis kedua dan mampu bersatu dengan inti
sperma, sehingga terbentuk kromosom diploid (2n).
2.3.Proses Kehamilan dan Perkembangan Janin Dalam
Kandungan
Proses kehamilan adalah proses dimana bertemunya sel
telur dengan sel sperma hingga terjadi pembuahan. Proses kehamilan (gestasi)
berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung dari hari pertama
menstruasi terakhir. Usia kehamilan sendiri adalah 38 minggu, karena dihitung
mulai dari tanggal konsepsi (tanggal bersatunya sperma dengan telur), yang
terjadi dua minggu setelahnya.
Proses pembuahan
adalah merupakan awal dari kehamilan, dimana satu sel telur dibuahi oleh satu
sperma. Ovulasi (pelepasan sel telur) adalah merupakan bagian dari siklus
menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur
yang dilepaskan bergerak ke ujung tuba falopii (saluran telur) yang berbentuk
corong , yang merupakan tempat terjadinya pembuahan. Jika tidak terjadi
pembuahan, sel telur akan mengalami kemunduran (degenerasi) dan dibuang melalui
vagina bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan, maka sel
telur yang telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami serangkaian pembelahan
dan tumbuh menjadi embrio (bakal janin),Jika pada ovulasi dilepaskan lebih dari
1 sel telur dan kemudian diikuti dengan pembuahan, maka akan terjadi kehamilan
ganda, biasanya kembar 2. Kasus seperti ini merupakan kembar fraternal.Kembar
identik terjadi jika pada awal pembelahan, sel telur yang telah dibuahi
membelah menjadi 2 sel yang terpisah atau dengan kata lain, kembar identik
berasal dari 1 sel telur.Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks
(leher rahim) menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam
rahim. Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopii yang berbentuk
corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii mempermudah
terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur yang telah dibuahi),Pembentukan
plasenta yang sempurna biasanya selesai pada minggu ke 18-20, tetapi plasenta
akan terus tumbuh selama kehamilan dan pada saat persalinan beratnya mencapai
500 gram.
Dalam dunia kedokteran, proses kehamilan dibagi
menjadi tiga fase sesuai dengan pertumbuhan fisik bayi.Masing-masing fase
tersebut disebut trimester.
- Trimester Pertama
(Minggu 0 – 12)
Dalam fase ini ada tiga periode penting pertumbuhan mulai dari periode
germinal sampai periode terbentuknya fetus.
A. Periode Germinal (Minggu 0 – 3)
Proses pembuahan telur oleh sperma yang terjadi pada
minggu ke-2 dari hari pertama menstruasi terakhir. Telur yang sudah dibuahi
sperma bergerak dari tuba fallopi dan menempel ke dinding uterus (endometrium).
B. Periode Embrio (Minggu 3 – 8 )
Proses dimana sistem syaraf pusat, organ-organ utama
dan struktur anatomi mulai terbentuk seperti mata, mulut dan lidah mulai
terbentuk, sedangkan hati mulai memproduksi sel darah. Janin mulai berubah dari
blastosis menjadi embrio berukuran 1,3 cm dengan kepala yang besar
C. Periode Fetus (Minggu 9 – 12)
Periode dimana semua organ penting terus bertumbuh
dengan cepat dan saling berkaitan dan aktivitas otak sangat tinggi.
- Trimester kedua
(Minggu 12 – 24)
Pada trimester
kedua ini terjadi peningkatan perkembangan janin.Pada minggu ke-18 kita bisa
melakukan pemeriksaan dengan ultrasongrafi (USG) untuk mengecek kesempurnaan
janin, posisi plasenta dan kemungkinan bayi kembar.Jaringan kuku, kulit dan
rambut berkembang dan mengeras pada minggu ke 20 – 21.Indera penglihatan dan
pendengaran janin mulai berfungsi.Kelopak mata sudah dapat membuka dan
menutup.Janin (fetus) mulai tampak sebagai sosok manusia dengan panjang 30 cm.
- Trimester ketiga
(24 -40)
Dalam trimester ini semua organ tubuh tumbuh dengan
sempurna.Janin menunjukkan aktivitas motorik yang terkoordinasi seperti
menendang atau menonjok serta dia sudah memiliki periode tidur dan bangun.Masa
tidurnya jauh lebih lama dibandingkan masa bangun.Paru-paru berkembang pesat
menjadi sempurna.Pada bulan ke-9 ini , janin mengambil posisi kepala di bawah
dan siap untuk dilahirkan. Berat bayi lahir berkisar antara 3 -3,5 kg dengan
panjang 50 cm.
Menentukan
Usia Kehamilan
Secara konvensional, kehamilan
dihitung dalam minggu, dimulai dari hari pertama menstruasi terakhir. Ovulasi
biasanya terjadi 2 minggu sesudah menstruasi dan pembuahan biasanya terjadi
segera setelah ovulasi, karena itu secara kasar usia embrio adalah 2 minggu
lebih muda daripada jumlah minggu yang secara tradisional dipakai untuk
menyatakan usia kehamilan. Dengan kata lain, seorang wanita yang hamil 4 minggu
sedang mengandung embrio yang berumur 2 minggu.
Jika menstruasinya tidak teratur,
maka perbedaan yang pasti bisa lebih atau kurang dari 2 minggu.Untuk
praktisnya, jika seorang wanita menstruasinya terlambat 2 minggu, dikatakan
telah hamil 6 minggu.Kehamilan berlangsung rata-rata selama 266 hari (38
minggu) dari masa pembuahan atau 280 hari (40 minggu) dari hari pertama
menstruasi.
2.4.Pengeluaran
Bayi
Kelahiran
bayi dibagi dalam beberapa tahap.Tahap pertama, proses persiapan
persalinan.Dalam tahap ini terjadi pembukaan (dilatasi) mulut rahim sampai
penuh.Selanjutnya, tahap kedua adalah kelahiran bayi yang keluar dengan
selamat.Tahap ketiga, pengeluaran plasenta. Tahap berikutnya adalah observasi
terhadap ibu selama satu jam usai plasenta keluar.
Tahapan
yang pertama adalah kontraksi.Ini biasanya fase paling lama.Pembukaan leher
rahim (dilatasi) sampai 3 cm, juga disertai penipisan (effasi).Hal ini bisa
terjadi dalam waktu beberapa hari, bahkan beberapa minggu, tanpa kontraksi
berarti (kurang dari satu menit). Tapi pada sebagian orang mungkin saja terjadi
hanya 2-6 jam (atau juga sepanjang 24 jam) dengan kontraksi lebih jelas.
Setelah itu leher rahim akan semakin lebar.Umumnya fase ini lebih pendek dari fase
sebelumnya, berlangsung sekitar 2-3 jam. Kontraksi kuat terjadi sekitar 1
menit, polanya lebih teratur dengan jarak 4-5 menit.Leher rahim membuka sampai
7 cm.
Secara umum dan normal, pembukaan
leher rahim akan terus meningkat dengan kontraksi yang makin kuat. Terjadi 2-3
menit sekali selama 1,5 menit dengan puncak kontraksi sangat kuat, sehingga ibu
merasa seolah-olah kontraksi terjadi terus-menerus tanpa ada jeda.
Pembukaan leher rahim dari 3 cm
sampai 10 cm terjadi sangat singkat, sekitar 15 menit sampai 1 jam. Saat ini
calon ibu akan merasakan tekanan sangat kuat di bagian bawah punggung. Begitu
pula tekanan pada anus disertai dorongan untuk mengejan. Ibu pun akan merasa
panas dan berkeringat dingin.
BAB
III
PENUTUP
3.1.
Kesimpulan
1.
Tahap awal pembentukan individu
baru, dimulai dengan pematangan sel-sel gonad pada jantan dan betina.
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma dan oogenesis adalah proses
pembentukan ovum.
2.
Fertilisasi merupakan proses
peleburan dua macam gamet sehingga terbentuk suatu individu baru dengan sifat
genetic yang berasal dari kedua parentalnya.
3.
Proses kehamilan adalah
proses dimana bertemunya sel telur dengan sel sperma hingga terjadi pembuahan.
Proses kehamilan (gestasi) berlangsung selama 40 minggu atau 280 hari dihitung
dari hari pertama menstruasi terakhir.
4.
Kelahiran bayi dibagi dalam beberapa tahap. Tahap
pertama, proses persiapan persalinan. Dalam tahap ini terjadi pembukaan
(dilatasi) mulut rahim sampai penuh. Selanjutnya, tahap kedua adalah kelahiran
bayi yang keluar dengan selamat. Tahap ketiga, pengeluaran plasenta. Tahap
berikutnya adalah observasi terhadap ibu selama satu jam usai plasenta keluar.
DAFTAR
PUSTAKA
http://radenbeletz.com/proses-kehamilan.html.
kutukuliah.blogspot.com/2012/01/proses-terjadinya-manusia.html
Comments
Post a Comment