BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Banyak pendapat
mengenai ayat yang pertama turun dan ayat terakhir turun. Dari berbagai
pendapat tersebut, tentunya masing-masing memiliki alasan yang bisa
dipertanggunjawabkan. Ada penjelasan bahwa ayat yang pertama turun adalah Surat
Al-Alaq.
Ungkapan bahwa Rasulullah SAW menerima Al-Qur`an yang diturunkan kepadanya itu mengesankan suatu kekuatan yang
dipegang seseorang dalam menggambarkan segala yang turun dari tempat yang lebih
tinggi. Hal itu karena tingginya kedudukan Al-Qur`an dan agungnya ajaran-ajarannya yang
dapat mengubah perjalanan hidup manusia, menghubungkan langit dan bumi, dan dunia dengan
akhirat. Pengetahuan mengenai sejarah perundang-undangan Islam dari sumber
pertama dan pokok yaitu Al-Qur`an akan memberikan kepada kita gambaran mengenai
pentahapan hukum dan penyesuaiannya dengan keadaan tempat hukum itu diturunkan,
tanpa adanya kontradiksi antara yang lalu dengan yang akan datang. Hal demikian
memerlukan pembahasan mengenai Ayat apa yang pertama kali turun dan Ayat apa
yang terakhir kali turun.
Mengenai
ayat yang pertama dan terakhir turun ini turut menjadi pembahasan dalam ‘Ulumul
Qur’an. Ruang likngkup pembahasan Al-Qur’an sangat banyak jumlahnya. Bahkan
menurut Abu Bakar Al-Arabi Ilmu-Ilmu al-Qur’aan itu
mencapai 77.450 jenis berdasarkan sistematika yang telah dirumuskannya. Jika
berdasarkan pada pendapat tersebut, maka ruang lingkup pembahasan Al-Qur’an
tidak dapat dihitung atau jumlahnya (tak terhingga lagi). Dengan demikian,
permasalahan ini penting untuk ditelaah mengingat masih banyaknya pendapat
tentang ayat apa sebenarnya yang pertama turun dan yang terakhir turun?
BAB II
PEMBAHASAN
Ketinggian kedudukan Al – Qur’an dan keagungan ajaran-ajarannya akan dapat
merubah kehidupan manusia, menghubungkan langit dengan bumi, dan dunia dengan
akhirat. Pengetahuan mengenai sejarah perundang-undangan Islam dari sumber
utamanya yaitu Al-Qur’an akan menggambarkan kepada kita mengenai peringkatan
hukum dan penyesuaiannya dengan keadaan tempat hukum itu diturunkan yang
memerlukan pembahasan mengenai apa yang pertama dan terakhir
diturunkan.
A. Ayat yang Pertama Diturunkan
Terdapat empat pendapat mengenai apakah yang
mula-mula diturunkan mengenai Al-Qur ,an :
a. Jumhur (Pendapat yang paling rajih atau sahih)
‘Ulama yaitu yang pertama diturunkan ialah lima ayat
pertama surah al-‘Alaq berdasarkan riwayat ‘Aisyah yang dicatat oleh
Imam Bukhari, Muslim dan al-Hakim dalam kitab-kitab hadis mereka.
Aisyah r.a. menyatakan: “Sesungguhnya p
ermulaan wahyu datang kepada Rasulullah
SAW. melalui mimpi yang benar di waktu tidur. Mimpi itu jelas dan terang
bagaikan terangnya pagi hari. Kemudian dia gemar menyendiri dan pergi ke gua
Hira. untuk beribadah beberapa malam dengan membawa bekal. Sesudah kehabisan
bekal, beliau kembali kepada isterinya Khadijah r.a., maka Khadijah pun
membekalinya seperti bekal terdahulu sehingga beliau didatangi dengan suatu
kebenaran (wahyu) di gua Hira’ tersebut, apabila seorang malaikat (Jibril a.s.)
datang kepadanya dan mengatakan: “Bacalah!” Rasulullah menceritakan, maka aku
pun menjawab: “Aku tidak tahu membaca.” Malaikat tersebut kemudian memeluk-ku
sehingga aku merasa sesak nafas, kemudian aku dilepaskannya sambil berkata
lagi: “Bacalah!” Maka aku pun menjawab: “Aku tidak tahu membaca.” Lalu dia memeluk-ku
sampai aku rasa sesak nafas dan dilepaskannya sambil berkata: “Bacalah!” Aku
menjawab: “Aku tidak tahu membaca.” Maka dia memeluk-ku buat ketiga kalinya
seraya berkata: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan.
Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Dan Tuhanmu yang Maha
Pemurah! Yang mengajar dengan perantaraan kalam dan mengajarkan manusia apa
yang tidak diketahuinya”. Setelah berlaku peristiwa itu kembalilah Rasulullah
SAW. kepada isterinya Khadijah (membawa ayat-ayat ini) dengan tubuh
menggigil………hingga akhir hadis” (al-Hadis).
Imam-imam yang lain seperti al-Hakim dalam al-Mustadrak, al-Baihaqi dalam
al-Dala’il dan al-Tabrani dalam al-Kabir mengesahkan ayat tersebut adalah yang
pertama diturunkan.
b. Pendapat lain mengatakan Surah al-Muddatstsir yang pertama
kali diturunkan berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Jabir bin ‘Abdullah
seorang sahabat. Daripada Abu Salamah bin Abdul Rahman, dia berkata: “Aku telah
bertanya kepada Jabir bin ‘Abdullah: Yang manakah di antara Al-Qur’an mula-mula diturunkan? Jabir menjawab," يَا أَيُّهَا الْمُدَّثِّرُ “.
Aku berkata, “Atau iqra bismirabbikal ladzi Khalaq”. Dia Jabir
berkata,”Aku katakan kepada-mu apa yang dikatakan Rasulullah SAW kepada kami:
“Sesungguhnya aku berdiam diri di gua Hira’. Maka ketika habis masa diam-ku,
aku turun lalu aku susuri lembah. Aku lihat ke depan, ke belakang, ke kanan dan
ke kiri. Lalu aku lihat ke langit, tiba-tiba aku melihat Jibril yang amat
menakutkan. Maka aku pulang ke Khadijah. Khadijah memerintahkan mereka untuk
menyelimuti aku. Mereka pun menyelimuti aku.
Lalu Allah menurunkan Wahyu, Yang artinya :
“Hai orang yang berkemul
(berselimut), Bangunlah, lalu berilah peringatan!” Atau “Wahai orang yang berselimut; bangkitlah, lalu berilah peringatan”.
Mengenai Hadis Jabir ini, dapatlah disimpulkan yaitu pertanyaan tersebut
adalah mengenai surah yang diturunkan secara penuh. Jabir menjelaskan yang
surah Muddassir diturunkan secara penuh sebelum surah al Alaq’
selesai diturunkan, karena yang turun pertama sekali
adalah surah al Alaq’ itu hanyalah permulaannya saja. Ini diperkuat
oleh hadis Abu Salamah kepada Jabir yang terdapat dalam Hadis Bukhari dan
Muslim. Jabir berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW. ketika
berkata mengenai putusnya wahyu, beliau menyebut dalam
perkataannya itu, “Sewaktu aku berjalan, aku
mendengar suara dari langit. Kemudian aku angkat kepala-ku,
tiba-tiba aku melihat malaikat yang mendatangi aku di gua Hira’ duduk di
atas kursi antara langit dan bumi, lalu aku pulang dan aku katakan:
Selimutkanlah aku! Mereka pun menyelimuti aku. Lalu Allah menurunkan
ayat, يَا أَيُّهَا
الْمُدَّثِّرُ .
Hadis ini menggambarkan peristiwa yang terjadi
di gua Hira’, atau al-Muddassir adalah surah yang pertama diturunkan setelah
terputusnya wahyu. Dapat disimpulkan ayat pertama untuk kenabian ialah Iqra’
dan surah pertama untuk kerasulan ialah surah al-Muddassir.
c.Pendapat lain mengatakan, bahwa yang pertama kali turun adalah surat Al-Fatihah.
Mungkin yang dimaksudkan adalah surat yang pertama kali turun secara lengkap.
d.Sebahagian ulama tabiin seperti al-Dhahhak bin Muzahim berpendapat
ayat pertama ialah Bismillah. Dia menyebut ‘Abdullah bin ‘Abbas pernah berkata:
Perkara pertama yang diturunkan oleh malaikat Jibril a.s. kepada Rasulullah SAW
dengan beliau mengatakan, “Wahai Muhammad, aku berlindung kepada Allah Yang
Maha Mendengar, Maha Mengetahui daripada Syaitan yang dilaknat, dan katakanlah:
Bismillahir Rahmanir Rahim (Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah dan Maha
Penyayang.)
Al-Qadhi Abu Bakar
al-Baqillani menyebutkan hadis ini sebagai munqati’ dalam kitabnya,
Al-Intisar. Menurut al-Zarkasyi di dalam kitabnya al-Burhan, sebahagian besar
ulama menyatukan hadis riwayat ‘Aisyah dan Jabir dengan menyimpulkan Jabir
mendengar Nabi membicarakan peristiwa permulaan wahyu dan dia mendengar bagian
akhirnya sedang bagian pertamanya dia tidak mendengar. Jadi Jabir menyangka
surah yang didengarnya adalah yang pertama diturunkan, padahal bukan. Ibn
Hibban dalam sahihnya menyatakan tidak ada pertentangan antara kedua hadis
tersebut karena ketika turun kepada Rasulullah Iqra’, beliau pulang ke rumah
lalu berselimut; kemudian turunlah Surah Al-Muddatstsir.
Surah-surah lain yang awal
diturunkan termasuk al-Masad (111), al-Takwir (81), al-Ala (87),
al-Lail (92) dan al-Fajr. Para ulama juga membicarakan ayat-ayat yang mula-mula
diturunkan berdasarkan permasalahan atau persoalan tertentu. Di antaranya ia
melibatkan :
i) mengenai makanan-ayat 145 Surah al-An’am, ayat 114 - 115 Surah al-Nahl,
ayat 173 Surah al-Baqarah dan ayat 3 Surah al-Ma’idah.
ii) mengenai minuman- ayat 219 mengenai khamar dalam Surah al-Baqarah,
ayat 43 Surah al-Nisa’ dan ayat 90-91 Surah al-Ma’idah.
iii) mengenai perang yaitu ayat 39
Surah al-Hajj.
B. Ayat yang Terakhir Diturunkan
Berbagai pendapat mengenai
yang terakhir diturunkan tetapi semua pendapat ini tidak mengandung sesuatu
yang dapat disandarkan kepada Rasulullah SAW., malah masing-masing merupakan
ijtihad atau dugaan. al-Qadhi Abu Bakar mengatakan mungkin mereka memberitahu
apa yang terakhir kali didengar oleh mereka kepada Rasulullah SAW
ketika beliau hampir wafat. Antara lain pendapat tersebut ialah:
1. “Ayat terakhir diturunkan kepada Rasulullah SAW adalah ayat mengenai riba.”
Berdasarkan pada hadits yang dikeluarkan oleh Al-Bukhori dari Ibnu Abbas.
Maksudnya ialah ayat :
َ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَذَرُوا مَا بَقِيَ مِنَ
الرِّبَاإِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِين
Terjemahnya:
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah
sisa riba - yang belum dipungut -.” (al-Baqarah:278).
2. Ada yang berpendapat bahwa ayat yang terakhir turun adalah : “ Dan
peliharalah dirimu dari adzab yang akan terjadi pada suatu hari dimana pada
waktu itu kamu semua dikembalikan kepada Allah...” (Al-Baqarah :281).
Ini didasarkan pada hadits yang diriwayatkan An-Nasa’i dan lain-lain.
3. Dikatakan bahwa yang terakhir kali turun itu ayat
tentang hutang, dasarnya adalah hadits yang diriwayatkan dari sa’id bin
Al-Musayyib, “.........Telah sampai kepadanya bahwa ayat Al-Qur’an yang paling
muda di Arsy ialah ayat mengenai hutang”, yang dimaksud adalah ayat :
يايهاالذين ءامنوا ئذاتداينتم بدين ءلى اجل مسمى فاكتبوه (البقرة:
)
“ Wahai
orang-orang beriman, apabila kamu berhutang untuk waktu yang ditentukan,
hendaknya kamu menuliskannya.....” (Al-Baqarah : 282).
Ketiga riwayat itu dapat dipadukan, yaitu
bahwa ketiga ayat tersebut diatas diturunkan sekaligus seperti urutannya dalam
mushaf. Ayat mengenai Riba, ( “peliharalah dirimu....” ) dan ayat tentang
hutang, karena ayat-ayat itu masih satu kisah. Setiap perawi mengabarkan bahwa sebagian dari yang diturunkan itu sebagai yang terakhir kali. Dengan
demikian ketiga ayat itu tidak saling bertentangan.
4. Ada lagi yang berpendapat bahwa yang terakhir
kali diturunkan adalah ayat tentang kalalah. Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan
dari Al-Barra bin Azib, katanya, “Ayat yang terakhir kali turun adalah ,
يَسْتَفْتُونَكَ
قُلِ اللَّهُ يُفْتِيكُمْ فِي الْكَلالَة
“Mereka meminta fatwa kepadamu mengenai
kalalah, katakanlah: Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah.” (An-Nisaa”
: 176)
5. Pendapat lainnya mengatakan, bahwa yang terakhir turun
adalah ayat, “ Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu
sendiri.....” sampai dengan akhir surat.
Dalam Al-Mustadrak disebutkan dari ubay bin
ka’ab, ia berkata, “Ayat yang terakhir kali diturunkan yaitu; ‘Sesungguhnya
telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri......” (At-Taubah: 128)
sampai akhir surat. Mungkin yang dimaksud adalah ayat terakhir yang diturunkan
dari surat At-Taubah.
6. Ada juga yang mengatakan, bahwa yang terakhir
kali turun adalah surat Al-Maa’idah. Ini didasarkan pada riwayat At-Tarmidzi
dan Al-hakim sari Aisyah R.A. Tetapi menurut hemat kami, surat itu adalah surat
yang terakhir kali turun dalam masalah halal dan haram, sehingga tak satu hukumpun yang dihapus didalamnya.
7. Ada juga yang mengatakan bahwa yang terakhirkali turun adalah ayat,
فاستجاب لهم ربهم انى لا ؤضىع عمل عمل منكم من ذكر او ؤنثى
بعضكم من بعض
“ Maka Tuhan memperkenankan permohonan mereka, kata Allah; Aku tidak akan
menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kamu, baik laki-laki
ataupun perempuan, karena sebagian kamu adalah turunandari sebagian yang lain.”
(Ali Imran: 195)
Pendapat ini didasarkan kepada hadits yang diriwayatkan Ibnu Mardawaih
melalui mujahid, dari Ummu Salamah, Dia berkata, “Ayat yang terakhir kali turun
adalah ayat, “Maka Tuhan memperkenankan permohonan mereka.......” sampai akhir
ayat tersebut.
8. Ada yang berpendapat bahwa ayat yang terakhir
turun adalah
ومن يقتل مؤمنا متعمدا فجزاؤه, جهنم خلدا فيها وغضب الله
عليه ولعنه, واعد له عذابا عظيما
“Barang
siapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah neraka
jahannam, dia kekal didalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutuknya serta
menyediakan adzab yang besar baginya.” (An-Nisaa’: 93).
Ini didasarkan pada hadits
yang diriwayatkan Al-Bukhari dan lainnya dari Ibnu Abbas katanya, “Ayat ini
(An-Nisaa’: 93) adalah ayat yang terakhir diturunkan dan tidak dihapus oleh
apapun.”
Ungkapan “ia tidak
dinasikh oleh apapun” itu menunjukkan ayat itu adalah ayat yang terakhir turun
dalam masalh hukum mmbunuh mukmin dengan sengaja.
9. Ada juga pendapat yang berdasar kepada riwayat muslim dari ibnu
Abbas, yang menyebutkan bahwa surat terakhir yang diturunkan ialah:
اذا
جاء نصر الله والفتح (النصر
: ا)
“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan.”
Semua pendapat itu tidak
disandarkan kepada Nabi. Masing-masing hanya ijtihad dan dugaan. Mungkin pula
bahwa masing-masing mereka itu memberitahukan apa yang terakhir didengarnya
dari Rasulullah SAW. Atau mungkin juga masing-masing mengatakan hal itu berdasarkan
apa yang terakhir diturunkan dalam perundang-undangan tertentu, atau dalam hal
surat terakhir yang diturunkan secara lengkap seperti pendapat-pendapat yang
telah kami kemukakan diatas. Adapun ayat :
اليوم اكملت لكم دينكم واتممت عليكم نعمتى ورضيت لكم الاسلم
دينا.
“Pada
hari ini telah Kusempurnakan untukmu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu
nikmatKu, dan telah Kuridhai islam menjadi agama bagimu.” (Al-Maidah: 3),
diturunkan diArafah pada haji wada.
Secara teks, menunjukkan
penyempurnaan kewajiban dan hukum. Juga telah diisyaratkan diatas, riwayat
mengenai turunnya ayat riba, ayat hutang piutang, ayat kalalah dan yang lain itu setelah ayat ketiga dari
surat Al-Maidah. Oleh karena itu, para ulama menyatakan kesempurnaan agama
didalam ayat ini. Allah telah mencukupkan nikmatNya kepada mereka dengan
menenpatkan mereka dinegeri suci dan membersihkan orang-orang musyrik
daripadanya serta menghajikan mereka dirumah suci tanpa disertai oleh seorang
musyrikpun, padahal sebelumnya orang-orang musyrik juga berhaji dengan mereka.
Yang demikian termasuk nikmat yang sempurna, “Dan telah Kucukupkan kepadamu
nikmatKu”.
C. Hubungan Ayat Pertama Turun
dengan Penidikan
Al-Qur’anul Karim sebagai suatu mukjizat yang terbesar bagi Nabi Muhammad
saw., amat dicintai oleh kaum muslimin, karena fashahah serta balagha dan
sebagai sumber petunjuk kebahagiaan hidup di Dunia dan akhirat. Hal ini
terbukti dengan perhatian yang amat besar terhadap pemeliharaannya semenjak
turunnya di masa Rasulullah sampai kepada tersusunnya sebagai suatu sebagai
mushaf di masa Usman bin Affan. Kemudian sesudah Usman, mereka memperbaiki
tulisannya dan menambah harakat dan titik pada huruf-hurufnya, agar
supaya mudah dibaca oleh umat Islam yang belum mengerti bahasa Arab.
Karena kecintaannya terhadap Al-Qur’an dan untuk membuktikan kebenarannya,
mereka mengarang dan menerjemahkan bermacam-macam buku ilmu pengetahuan, baik
yang mengerti bahasa Arab, Syari’at, filsafat dan akhlak, maupun yang mengenai
kesenian dan ekonomi, sehingga penuh buku-buku ilmiah perpustakaan-perpustakaan
Islam di kota-kota yang besar seperti cairo, Cordova, dan lain-lain. Hal ini
sesuai dengan anjuran Al-Qur’an sendiri. Ayat yang mula-mula turun ialah yang
berhubungan dengan Ilmu Pengetahuan, sebagaimana yang di urai dalam pembahasan
makalah ini yaitu: Al-Qur’an Surat al-Alaq ayat 1-5, adapun ilmu-ilmu yany
berkembang, pada masa kemasan Islam, Paling erat hubungannya Ayat pertama turun
dengan pendidikan surat al Alaq Ayat 1 , 4 ,dan 5 adalah :
perintah untuk membaca , menulis dan mengajarkan Manusia apa yang
belum diketahuinya, karena membaca dan menulis merupakan
Sumber Ilmu pengetahuan.
BAB III
PENUTUP
Demikianlah makalah ini dibuat.
Beberapa hal yang menjadi catatan penting dalam makalah ini adalah bahwa pendapat
yang paling kuat tentang ayat yang pertama turun adalah surat Al-Alaq dimana
para jumhur ulama setuju bahwa
“ayat yang pertama diturunkan ialah lima ayat pertama surah al-‘Alaq berdasarkan riwayat ‘Aisyah yang dicatat oleh Imam Bukhari, Muslim dan
al-Hakim dalam kitab-kitab hadits mereka.
Juga disimpulkan bahwa, Surah al-Taubah sebagai surah panjang
terakhir turun; Surah al-Nasr surah pendek terakhir turun; dan ayat 275 hingga
281 Surah al-Baqarah merupakan ayat terakhir diturunkan.
Pembahasan di atas mengantarkan kita
sebagai umat islam untuk memahami atau minimal mengetahui tentang beberapa
pendapat mengenai ayat yang pertama dan terakhir turun. Semoga makalah ini
memberikan manfaat kepada kita semua, terutama untuk pribadi penyusun.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Al-Qaththan, Syaikh Manna’, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, Pustaka
Al-Kautsar, 2005
Ø
Anwar,
Rosihan. Ulum Al-Qur’an ( Untuk UIN, STAI, dan PTAIS,) Pustaka
Setia; Bandung, 2010
Comments
Post a Comment